Jakarta – Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengalami kenaikan usai mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden (Capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Direktur Riset SMRC Deni Irvani mengatakan, dukungan yang naik itu berasal dari pemilih kritis dari hasil survei yang dilakukan pada 25-28 April 2023. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah partai yang akan dipilih jika pemilu dilakukan sekarang?
“Dukungan pada PDI Perjuangan di kalangan pemilih kritis pasca keputusan calon presiden cenderung naik, dari 16,1 persen dalam survei 18-19 April 2023 menjadi 19,9,” ujar Deni dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).
“Ini menunjukkan pencalonan Ganjar sebagai presiden oleh PDI Perjuangan memiliki dampak elektoral yang positif pada partai tersebut,” sambung dia.
Dengan angka itu, PDI Perjuangan menjadi partai yang memiliki elektabilitas paling tinggi dari hasil survei tersebut.
Sedangkan partai lainnya seperti Gerindra sebesar 12,4 persen, Golkar 9,3 persen, Demokrat 6,5 persen, PKS 6.1 persen, PKB 5,5 persen dan Nasdem 3,6 persen.
“Sementara partai-partai lainnya mendapat dukungan di bawa 3 persen,” ucap Deni.
Namun dari hasil survei tersebut terlihat masih ada 30,3 persen yang masih belum menentukan pilihan partai. Metode survei yang dilakukan SMRC menggunakan metode telepon atau random digit dailing dengan menggunakan 1021 responden yang dipilih melalui telepon secara acak, validasi dan skrining.
Margin of error survei tersebut diperkirakan sebesar kurang lebih 3.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen asumsi simple random sampling. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara responden yang dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Adapun pengambilan survei dilakukan pada 25-28 April 2023 atau setelah Ganjar diumumkan sebagai Capres PDI Perjuangan, 21 April 2023 lalu. (Rls/Kompas.com)