Dipersiapkan Jadi Pemimpin Bangsa, Kader Muda PDI Perjuangan Berproses di Sekolah Partai

Written By :

Category :

Berita, Daerah, Internal, Nasional

Posted On :

Share This :

MAPS :

Bandar Lampung – Untuk menjadi seorang pemimpin di PDI Perjuangan, itu tidaklah mudah. Semua berproses dari bawah, dididik, ditempa dan digembleng sejak usia muda, dipersiapkan menjadi pemimpin masa depan yang matang dan gemilang.

Belum lama ini, DPP PDI Perjuangan mengadakan pembekalan terhadap 94 kader muda PDI Perjuangan se Indonesia, di gedung sekolah partai DPP PDI Perjuangan, Jl. Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Kegiatan tersebut berlangsung selama tiga hari, sejak Kamis (16-18/2023). Aktivitas peserta dimulai sejak pukul 06.00 WIB – 23.00 WIB.

Belajar di kelas sampai jam 22.00 WIB, dengan batas waktu pengerjaan tugas-tugas sampai pukul 23.00.WIB. Sebelum sarapan pagi, kegiatan diawali dengan senam Sicita (Senam Cinta Tanah Air) pada pukul 06.00 WIB, setelah sarapan masuk kelas jam 09.00 WIB.

Adapun kategori kader muda yang mengukuti sekolah partai tersebut mulai dari usia 22-44 tahun. Kebanyakan usia 30 – 40 tahun, di atas 40 tahun hanya 4 orang. Ada Ronny Talapessy pengacara Bharada Eliezer yang tengah viral, Tina Toon, Pinka Hapsari putrinya mba Puan Maharani Ketua DPR RI, anak-anak muda, generasi milenial.

Semua peserta tidur di barak yang sama, menggunakan ranjang bertingkat, bantalnya warna putih, selimut coklat. Mess perempuan dan lelaki terpisah.

Peserta tampak menikmati setiap gemblengan dengan sukaria. Belajar dari tokoh-tokoh terbaik PDI Perjuangan, Ketua Umum Megawati Soekarno putri saat membuka kegiatan pelatihan, mengajarkan langsung tentang geopolitik Indonesia dan sharing pengalamannya yang inspiratif.

Megawati menekankan kepada seluruh kader partai, agar tidak hanya berfikir tentang meraih jabatan dan kekuasaan, tapi yang paling penting adalah jabatan dan kekuasan tersebut digunakan untuk membantu masyarakat. Kader partai harus menjadi obor bagi kehidupan rakyat dan membangun kesadaran kritis rakyat.

Untuk menjadi partai pelopor, harus disiplin organisasi, disiplin ideologi, disiplin teori, disiplin gerakan dan disiplin tindakan. Partai pelopor sesuai konsepsi Soekarno, adalah partai yang mampu menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Rakyat merupakan muara perjuangan partai.

“Menjadikan rakyat sebagai cakrawati perjuangan, rakyat sebagai sumber sekaligus muara perjuangan partai. Perjuangan partai harus dilandasi dengan spirit beretika dan bermoral. Anak buah saya tidak boleh lupa sama rakyat,”pesan Megawati Soekarno Putri.

Presiden RI ke-5 itu mengingatkan tentang pentingnya memiliki kesatuan hati dan pikiran dalam menjalankan tugas partai, kesesuaian antara perkataan dengan perbuatan. Menjadi pemimpin partai yang secara real merealisasikan pikirannya.

Lalu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengulas tentang peran anak muda di era internet of things. Dunia mengalami perubahan yang begitu cepat dan telah mempengaruhi sendi-sendi kehidupan. Alat-alat komunikasi bisa merubah peradaban, serta membangun ide gagasan.

Ada Djarot Saiful Hidayat, yang mengampu materi tentang penguatan akar ideologi dan strategi beropini, ada Adian Napitupulu tentang bagaimana berdebat, Putra Nababan tentang bermedia sosial, dan sejumlah materi serta pemateri yang sudah teruji dan terbukti.

Padatnya acara, materi yang menarik membuat tiga hari waktu pelatihan berlalu begitu cepat. Semuanya dalam keinginan yang sama. Menggelorakan semangat juang partai untuk membangun negeri, membangun Indonesia yang lebih kuat dan sejahtera.

Untuk diketahui, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki sekolah partai.

Sekolah Partai adalah bagian dari sistem kaderisasi yang dibangun oleh partai demi menghasilkan calon pemimpin yang berproses dari bawah, dan mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia.

Di Sekolah Partai ini calon pengurus Partai, calon anggota legislatif, dan calon kepala daerah-calon wakil kepala daerah digemleng agar memiliki kesadaran ideologis berdasarkan Pancasila, dapat mengambil inti sari sejarah kemerdekaan bangsa, dan memiliki spirit untuk membawa kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia.

Dalam kurikulum Sekolah Partai juga diberi pemahaman tentang geopolitik dan bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional. (DH Sihotang)