DPD PDI Perjuangan Lampung Terima Kunjungan Safari Politik HMJ Ilmu Pemerintahan Unila, Bahas Sejarah Politik PDI Perjuangan

Written By :

Category :

Daerah, Internal, Nasional

Posted On :

Share This :

MAPS :

Bandar Lampung – Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Lampung Bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital DPD PDI Perjuangan Lampung, Donald Harris Sihotang menyebut PDI Perjuangan sebagai partainya lintas generasi.

Hal tersebut disampaikan Donald Sihotang dihadapan puluhan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Pemerintahan Unila saat melakukan Safari Politik di Kantor DPD PDI Perjuangan Lampung, Rabu (21/6/2023).

Dalam arahannya, Donald mengaku senang atas kegiatan safari politik yang dilakukan Mahasiswa HMJ Ilmu Pemerintahan Unila. Sebab sudah mulai ada ketertarikan dari mahasiswa untuk belajar tentang politik.

Menurutnya, politik menentukan seluruh arah hidup perjalanan bangsa dan negara semua gerak berbangsa dan bernegara ditentukan oleh kebijakan politik. Oleh karena itu jika kesempatan itu berada di tangan yang tepat maka dampaknya akan luar biasa.

“PDI Perjuangan adalah partai yang majemuk karena masuk ke PDI Perjuangan tidak di tanya suku, agama ataupun warna kulitmu, tetapi yang ditanyakan adalah apa yang bisa kamu berikan untuk bangsa dan negaramu,” tegas Donald.

Pernyataan tersebut bukan hanya sekedar teori tetapi fakta hebatnya PDI Perjuangan untuk bisa memberikan kesempatan yang sama kepada siapa pun dari latar belakang apa pun suku, agama, ras dan budaya.

“Itu lah yang kemudian membuat ketertarikan saya bergabung ke PDI Perjuangan,” katanya

Namun Donald juga menyampaikan bahwa para mahasiswa juga bisa melakukan safari politik ke partai politik lainnya untuk mengetahui bagaimana portofolio dari masing-masing partai politik yang ada.

“Agar adek-adek semua bisa menyampaikan kepada saudara keluarga partai politik mana yang paling ideal, yang paling cocok yang paling inline dengan apa yang kita perjuangkan bersama,” tambahnya.

Struktur partai PDI Perjuangan kata dia sudah terbentuk mulai dari DPP hingga ke tingkat dusun atau anak ranting, susunan nya mulai dari DPP, DPD, DPC, PAC, Ranting, anak Ranting. Kemudian ada Badan, Komunitas Juang yang semua nya eksis.

“Seluruh nya berasal dari berbagai latarbelakang pendidikan, suku, ras agama dan budaya termasuk lintas generasi sehingga tidak hanya generasi Baby boomers tetapi seluruh generasi jadi jangan ada persepsi bahwa PDI Perjuangan partai orang tua saja,” imbuhnya

Sementara Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Watoni Noerdin dalam kesempatan tersebut mengatakan, mahasiswa merupakan agen perubahan yang di sampaikan sebagai perwakilan suara tuhan.

“Artinya apa di dalam masa pergerakan reformasi saudara ini yang di sebut sebagai suara tuhan, karena jujur dari benak hati yang paling dalam kalian ingin menyampaikan aspirasi yang sesungguhnya yang di inginkan masyarakat dan dibutuhkan bangsa kita,” kata dia

Dirinya pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh HMJ Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung tersebut agar mahasiswa jangan hanya tau partai nya saja tetapi juga harus tau tentang golongan dan tujuan partai dibentuk.

Sementara Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung Bidang Pemuda dan Olahraga, Deddy Wijaya Candra menyebut, PDI Perjuangan merupakan partai besar yang tidak pernah melupakan sejarahnya.

“PDI Perjuangan secara umum sebagai partai yang saat ini adalah partai pemenang dan walaupun kita dalam kondisi oposisi pun PDI Perjuangan tidak pernah melupakan sejarahnya, karena kami selalu mengikuti sejarah,” kata Deddy, saat menyampaikan arahannya.

“Karena dari sejarah itu kita akan mempelajari rekam jejak sejarah, itu lah yang akan kita jadikan batu loncatan kedepannya untuk menjadi suatu bangsa yang lebih besar. Kenapa saya bilang sejarah itu penting karena PDI Perjuangan sudah ada dari jaman Orba dulu,” sambungnya.

Menurutnya, sejarah mencatatkan bahwa berdirinya PDI Perjuangan merupakan hasil keringat dari rakyat yang menjadikan itu sebuah perjuangan bersama sehingga bisa membesarkan nama PDI Perjuangan.

Dalam kegiatan tersebut juga berlangsung diskusi antara mahasiswa dengan fungsionaris DPD PDI Perjuangan terkait isu-isu menarik untuk di bahas, diantaranya pertanyaan yang di ajukan Marcel salah satu mahasiswa yang mempertanyakan terkait filterirasi PDI Perjuangan untuk memilih kader yang berkompeten di legislatif.

“Bagaimana filterirasi yang dilakukan oleh PDI Perjuangan untuk menseleksi kader-kader yang layak dan mantap memasuki ideologi partai, sehingga mereka betul-betul bisa menyampaikan apa yang dirasa pas untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat,” ujarnya

Pertanyaan tersebut pun langsung dijawab oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Watoni Noerdin, yang menyampaikan bahwa untuk menjadi kader dari PDI Perjuangan ada beberapa proses tahapan kaderisasi yang harus dilalui.

“Orang yang mendapat KTA itu baru menjadi anggota partai dia akan disebut kader ketika dia sudah mengikuti pendidikan ditingkat kader pertama, setelah di kader pertama selama 5 hari dia diturunkan ke lapangan selama 6 bulan untuk membuat semacam catatan laporan tentang kehidupan yang berkembang di masyarakat,” kata Watoni.

“Setelah itu dikumpulkan untuk di uji di presentasikan apa yang sudah di hasilkan, kemudian bisa dikatakan sebagai kader setelah mendapatkan sertifikat. Setelah pendidikan pratama dilanjutkan ke Madya, naik lagi ke Utama, Guru Kader, Guru Kader Lanjutan kemudian Kepemimpinan,” sambungnya

Sehingga tahapan proses kaderisasi tersebut dinilai mampu membentuk kader-kader yang berkompeten yang siap dan bertanggung jawab untuk mengemban amanah yang di tugaskan oleh partai untuk memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi dari pada masyarakat di bawah. (*)