Nasional – Indonesia itu satu, dari Sabang hingga Merauke, Indonesia tidak boleh dikotak-kotakkan dan terus menerus hidup dalam ketimpangan ekonomi, sehingga titik berat pembangunan tidak lagi bertumpu di satu wilayah atau pulau. Hal ini diungkapkan Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, terkait misi capres-cawapres nomor urut tiga tersebut dalam mencanangkan persatuan dan pemerataan ekonomi.
Pada kampanye hari pertama, Ganjar Pranowo-Mahfud MD (GP-MMD) memiliki pesan utama menyatukan masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke melalui gerak cepat pemerataan ekonomi dan kesejahteraan.
“Sekarang adalah kesempatan bagi masyarakat, Mas Ganjar dan Prof. Mahfud untuk saling kenal bukan hanya pribadinya, nilai-nilai dan prinsip hidupnya, tetapi juga untuk mengetahui gagasan gagasan Ganjar-Mahfud yang kita yakini akan membawa Indonesia lebih baik terutama untuk ekonomi yang lebih baik,” terang Arsjad.(29/11/2023).
Arsjad menegaskan, ada tiga prioritas utama dalam misi ekonomi pasangan nomor urut ketiga tersebut, yaitu stabilitas harga-harga barang yang terjangkau bagi masyarakat, penciptaan lapangan pekerjaan, yang didukung oleh keseriusan untuk melakukan penegakkan hukum serta pemberantasan korupsi.
Sesuai jadwal dalam proses Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024, terhitung sejak 28 November 2023 dimulai masa kampanye sampai 10 Februari 2023. Pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Mahfud MD mulai kampanye dengan mengusung gagasan dari Sabang sampai Merauke. Ganjar Pranowo melakukan kampanye akbar di Merauke, Papua. Sementara Mahfud MD berkampanye di Sabang.
Arsjad juga menjelaskan kenapa kedua calon pemimpin ini memutuskan untuk memulai kampanye satu di ujung timur Indonesia, Merauke dan satunya memulai di ujung barat Indonesia yakni Sabang.
“Dari Sabang Sampai Merauke, berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu. Itulah Indonesia! Ini pesan tentang sila ke-3 dari Pancasila, Persatuan Indonesia. Ini tentang komitmen untuk memajukan seluruh rakyat Indonesia, di desa dan di kota, dari Sabang sampai Merauke,” tegas Arsjad.
Menurut Arsjad, dengan menyatukan Sabang hingga Merauke, Indonesia akan bergerak cepat untuk mengusung komitmen tidak ada lagi masyarakat miskin di Indonesia dan adanya kepastian dan perlindungan hukum bagi seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. “Ini juga menjadi simbol komitmen untuk selalu setia kepada Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa, termasuk menghargai adat dan kearifan lokal di seluruh pelosok negeri,” pungkas Arsjad. (*)