Launching Laboratorium Kultur Jaringan, Sudin Harap Lampung Hasilkan Bibit dan Buah yang Baik

Written By :

Category :

Berita, Daerah, DPR RI, Nasional, Pemerintah

Posted On :

Share This :

MAPS :

Lampung Selatan – Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin berharap adanya Laboratorium Kultur Jaringan dapat menyediakan bibit varietas unggulan daerah dengan kearifan lokal daerah masing-masing.

Hal tersebut diungkapkan Sudin yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung pada Launching dan Serah terima Laboratorium Kultur Jaringan oleh Direktorat Jendral Holtikultura Kementerian Pertanian di Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Lampung, Jumat (10/2/2023).

Sudin mengatakan, Lampung memiliki potensi yang sangat besar sekali, namun dirinya menilai mutu komoditi salah satunya pisang makin menurun.

“Potensi di Lampung ini besar sekali, cuma kok makin lama saya lihat mutu pisang yang dibawa ke Jakarta itu makin lama makin menurun dan kurang bagus. Jadi saya ada usul waktu masih BPTP dimanfaatkan, bukan hanya di Lampung namun di 34 Provinsi dibangun sesuai dengan kearifan lokal,” katanya.

Sudin mengatakan, kultur jaringan tanaman menjadi salah satu solusi inovatif dalam memperbanyak tanaman. Tidak hanya menghasilkan anakan identik, teknik ini diklaim mampu menghasilkan anakan yang banyak dalam waktu singkat.

“Sekarang dengan adanya teknologi dan peralatan yang bagus, insyaallah akan menghasilkan buah yang baik, buah yang bagus yang dihasilkan oleh bibit yang bagus pula,” katanya.

Sudin juga menuturkan, pengembangan budidaya dan pembibitan dengan sistem kultur jaringan diharapkan mampu menyediakan bibit varietas unggulan daerah dengan kearifan lokal yang ada di daerah masing-masing.

“Kenapa saya minta dibangun kultur jaringan sesuai dengan kearifan lokal ? Misal di Lampung punya potensi hasil pisangnya yang luar biasa,” tambahnya.

Kepala BSIP Lampung, Fadjry Djufry mengatakan, kehadiran BSIP Lampung tak terlepas dari perannya dalam meningkatkan kualitas mutu produk pertanian termasuk kualitas mutu benih.

“Benih harus disiapkan di Provinsi dan kabupaten masing-masing. Karena mengingat biaya pengiriman cukup mahal dan tingkat kematian benih diperjalanan juga cukup tinggi,” tuturnya.

Fadjry Djufry menuturkan, laboratorium kultur jaringan sangat diperlukan terlebih apabila dalam penyiapan benih secara cepat, masif dan skala besar.

“Kita harapkan dari kultur jaringan paling tidak bisa menyiapkan 60.000 per tahun bibit pisang. Namun bukan hanya pisang saja termasuk semua komoditi yang lain,” ujarnya.

Nanang Ermanto berharap, laboratorium kultur jaringan BSIP Lampung menjadi penunjang percepatan teknologi pembudidayaan dan pembibitan berbagai varietas tanaman di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Lampung Selatan.

Nanang juga berharap, BSIP Lampung dapat terus berkaloborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk bersama-sama mengembangkan berbagai komoditas unggulan pertanian, seperti Alpukat, Kelapa Kopyor, Pisang, hingga berbagai varietas tanaman lainnya.

“Kita punya lahan Kebun Edukasi di belakang rumah dinas bupati. Jadi mungkin untuk hasil pembibitannya nanti bisa juga untuk ditanam di sana,” ucap Nanang.

Kegiatan dilanjutkan dengan meresmikan sekaligus meninjau Laboratorium Kultur Jaringan oleh Direktorat Jendral Holtikultura Kementerian Pertanian dan melakukan penanaman bersama Pisang Barangan di kebun percobaan Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Lampung, Natar, Lampung Selatan. (*)