Majukan Pertanian Lampung Timur, Dwinan Rahmandi Ajak Diskusi Petani Telogo Rejo

Written By :

Category :

Berita, Daerah, Nasional

Posted On :

Share This :

MAPS :

Lampung Timur – Direktorat DPP Banteng Muda Indonesia sekaligus Pegiat Petani Milenial, Dwinan Rahmandi, melakukan diskusi dan silahturahmi dengan petani di Desa Telogo Rejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, Minggu (9/7/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri Anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur, Deni Supriadi dan juga diikuti gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) dari 17 desa di Kecamatan Batanghari serta Organisasi Mari Sejahterakan Petani (MSP).

Dwinan Rahmandi selaku Pegiat Petani Milenial menjelaskan, dirinya berniat membawa pertanian di Lampung apat lebih mandiri dan siap menghadapi segala tantangan yang ada.

“Saya disini mempunyai niat yang Insyaallah baik, yaitu bisa membantu petani untuk bisa memajukan pertanian di Lampung. Hal ini juga mendapat dukungan dari Mentor saya yaitu Bapak Sudin, SE yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPD Provinsi Lampung sekaligus juga menjadi Ketua Komisi IV DPR-RI,” Jelas Dwinan Rahmandi.

Dwinan menambahkan, untuk mencapai pertanian yang mandiri dan maju, dirinya mempunyai beberapa gagasan dalam bidang pertanian.

“Untuk mencapai pertanian yang mandiri dan insyaallah maju mustahil kalau kita tidak berusaha, disini saya membawa beberapa gagasan di bidang pertanian ini yaitu klinik pertanian, nantinya klinik ini akan membantu petani baik untuk mengetahui unsur hara tanaman dan juga kalau ada bantuan berupa bibit tanaman bisa diakomodir melalui klinik pertanian ini,” tambah pria yang akrab disapa Mas Dwi itu.

Anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur, Deni Supriadi mengatakan, dirinya selalu antusias setiap adanya diskusi yang ada di masyarakat.

“Saya sangat senang atas setiap diskusi yang dilakukan petani. Saya kebetulan di Daerah Pemilihan 6 yang meliputi Batanghari, Sekampung dan Metro Kibang. Dari diskusi seperti ini saya harapkan bisa didapati ide-ide dan jawaban atas permasalahan pertanian yang ada,” ujar Deni.

Sementara Sutikno yang mewakili Koordinator MSP Lampung mengajak para petani untuk memaksimalkan penggunaam pupuk organik.

“Karena dalam kondisi seperti sekarang ini petani dipaksa oleh keadaan untuk bisa menggunakan bahan-bahan organik yang ada disekitar kita,” jelas Sutikno.

“Saya katakan dipaksa oleh keadaan karena pupuk bersubsidi yang beredar sekarang hanya mencukupi sekitar 40 persen kebutuhan pupuk yang ada, sisanya ya kita harus maksimalkan pupuk organik,” ungkapnya.

Dari diskusi yang dilakukan tersebut, Suhadi selaku petani di kecamatan Batanghari menyampaikan bahwa di kecamatan tersebut terdapat berbagai komoditas pertanian yang didominasi tanaman padi. Hal ini menurutnya perlu diberikan perhatian lebih untuk mengoptimalkan perekonomian masyarakat.

“Di Kecamatan Batanghari ini mayoritas tanamannya adalah padi dengan total luasan lahan sekitar 4200 hektar, ada juga tanaman sayuran dan jagung. Kami disini mengharapkan perhatian lebih baik dari pemerintah ataupun pihak ketiga,” papar Suhadi. (*)