Nurhasanah Gelar Sosialisasi Pembinaan Pancasila di Pringsewu

Written By :

Category :

Berita, Daerah, DPRD Lampung

Posted On :

Share This :

MAPS :

Pringsewu – Anggota DPRD Lampung Fraksi PDI Perjuangan, Nurhasanah menggelar Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Pekon Patoman Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Senin, 30 Januari 2023.

Nurhasanah mengatakan Pancasila merupakan pegangan, arah dan tujuan bernegara yang dicita-citakan di alam kemerdekaan.

“Mempertahankan ideologi Pancasila berarti ikut mewujudkan persatuan, dan kesatuan. Untuk apa? tentu demi kelangsungan hidup bangsa dan tanah air kita. Karena di dalamnya ada semangat dan cita-cita hidup,” jelasnya.

Jelas, jika tak lagi bersatu dan terpecah, terbelah, maka tak ada lagi tujuan bernegara itu sendiri. Hilang kemerdekaan berpendapat, hilang untuk hidup yang lebih layak, dan hilang cita-cita diri, dan anak bangsa.

“Itulah pentingnya ideologi Pancasila dalam diri,” jelas Nurhasanah.

Untuk menyatukan orang dari berbagai golongan, suku, agama, ras, hingga mengatasi konflik, atau ketegangan sosial, maka dibutuhkan Pancasila.

Karena di dalam Pancasila ada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan.

”Itulah jawaban yang paling sederhana. Mengapa kita harus mempertahankan ideologi Pancasila di tengah modernisasi dan perubahan dunia yang begitu cepat,” tuturnya.

Lalu, bagaimana cara yang paling sederhana untuk menumbuhkan rasa cinta pada ideologi Pancasila?

Nurhasanah menekankan 3 hal. Pertama, bersikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan, dan pendapat orang lain.

Kedua, menghormati kebebasan orang lain dalam beragama dan memelihara kehidupan yang rukun.

Ketiga, saling memberi, dan mencintai sesama manusia tanpa mengindahkan perbedaan, baik suku hingga agama.

”Maka sangat lucu, kalau orang menyampaikan pendapat lalu disalahkan. Begitu pula melarang seseorang beribadah, meski beda keyakinan,” jelasnya.

Menyampaikan pendapat sesuai fakta, data dan konstruktif, merupakan bagian dari bernegara itu sendiri.

”Maka siapa pun berpendapat dilindungi UU. Beda persoalanya, kalau menghina, mencaci-maki, jelas ada pasalnya,” terangnya.

Demikian pula dengan beribadah. Pancasila di sila pertama secara gamblang menjelaskan bahwa Negara Indonesia mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa.

”Maka silahkan beribadah, tak ada yang melarang. Itulah indahnya Pancasila,” ucapnya.

Sejalan dengan perbuatan tidak melanggar aturan hukum, kepatutan dalam norma susila, dan agama, tentu sebagai bangsa yang majemuk, layak mengedepankan sikap toleransi.

Maka, Nurhasanah sangat prihatin, ketika viral di media sosial, ada satu kelompok masyarakat melarang ibadah pemeluk agama yang keyakinan.

Tidak hanya sebatas ibadah, mendirikan rumah ibadah pun diberikan warning atau peringatan.

”Apa itu bentuk toleransi yang diajarkan dalam ideologi Pancasila? tentu tidak. Sekali lagi, jagalah kemajemukan itu, dengan rasa cinta,” tutur Mbak Nur-sapaan akrab wanita berkerudung tersebut.

Tanamkanlah Pancasila, sebagai pedoman hidup. Bukan sebaliknya menanamkan dan menebar kebencian di tengah kebebasan berpendapat.

”Pancasila mengajarkan kita untuk beragama, berketuhanan, hidup bersama rasa cinta, toleransi dan empati,” pungkas wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan itu seraya meminta sila-sila Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. (*)