Bandar Lampung – DPD PDI Perjuangan Provinsi Lampung mengerahkan jajaran elite partai dan fraksi untuk mengawal secara ketat pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Pesawaran yang akan digelar pada Sabtu, 24 Mei 2025. Langkah ini dilakukan demi memastikan kemenangan pasangan calon yang mereka usung, Nanda Indira dan Antonius Muhammad Ali (nomor urut 2).
PDI Perjuangan telah menginstruksikan seluruh fungsionaris di tingkat DPD, DPC, Fraksi DPRD provinsi dan kabupaten/kota, serta kader yang tersebar di 15 kabupaten/kota se-Lampung, untuk bergotong royong memenangkan pasangan Nanda-Antonius.
“Kami mengerahkan seluruh kekuatan partai untuk memastikan proses berjalan lancar dan suara rakyat terjaga. Fokus kami satu yaitu kemenangan Nanda-Antoni,” tegas Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Noerdin, Jumat (23/5/2025).
Menurut Watoni, partai telah membagi tugas pengawasan kepada para fungsionaris DPD di 11 kecamatan di Kabupaten Pesawaran. Mereka akan bertugas memonitor pelaksanaan PSU secara langsung dan melaporkan setiap perkembangan ke partai.

Tak hanya itu, Fraksi DPRD Provinsi dan Fraksi DPRD Kabupaten/Kota juga mendapat mandat khusus untuk mengawal proses hingga tahap akhir penghitungan suara. “Kami tidak hanya guyub untuk memenangkan calon, tetapi juga mengawal agar suara rakyat benar-benar aman,” ujar Watoni.
Terkait pengawasan di Tempat Pemungutan Suara (TPS), Watoni menjelaskan bahwa saksi dari PDI Perjuangan akan bertugas di luar TPS, sementara saksi dalam disiapkan langsung oleh pasangan calon. Ia mengingatkan agar para saksi datang tepat waktu dan mengamati proses dengan cermat dari awal hingga penghitungan selesai.
“Catat setiap tahapan dengan baik. Ini bentuk tanggung jawab kita terhadap suara rakyat,” tambahnya.
Lebih jauh, Watoni berharap kepala daerah terpilih kelak dapat menepati janji-janji politik dan sejalan dengan visi PDI Perjuangan, yakni pembangunan yang terencana dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Pesawaran, termasuk perbaikan infrastruktur dan penguatan peran ibu kota kabupaten.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak golput. “Gunakan hak pilih sesuai hati nurani. Siapapun pilihannya, yang terpenting PSU berjalan damai dan demokratis,” pungkas Watoni. (*)