Bandar Lampung – Wakil Ketua Bidang Koperasi dan UMKM DPD PDI Perjuangan Lampung, Lesty Putri Utami terpilih sebagai salah satu dari sembilan peserta terbaik pada program pelatihan Juru Kampanye (Jurkam) partai tingkat nasional dalam rangka menghadapi Pemilu 2024 yang dilaksanakan di Sekolah PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (5/8/2023).
Lesty Putri Utami yang juga Anggota DPRD Provinsi Lampung Fraksi PDI Perjuangan setelah terpilih menjadi salah satu peserta terbaik mengatakan, ia akan berusaha melaksanakan amanat Ketua Umum PDI Perjuangan untuk menjadi juru kampanye yang dapat membangun peradaban.
“Insyaallah saya dapat melaksanakan amanat dari Ketum PDI Perjuangan Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri untuk dapat menjadi juru kampanye yang membangun peradaban dan dapat menghadapi dinamika politik yang keras dengan baik,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, para juru kampanye partainya itu dilatih oleh tim tujuh yang dibentuk oleh Presiden yang juga kader PDI Perjuangan, Joko Widodo. Dan Jokowi juga terjun langsung memberi materi pelatihan kepada 100 peserta utusan 32 DPD Perjuangan Se Indonesia.
“Peserta dilatih bukan untuk menjadi jurkam kaleng-kaleng, tetapi jurkam yang punya karakter,” kata Hasto.
Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan, Daryatmo Mardiyanto mengungkapkan dalam pelatihan itu nak-anak muda dilatih untuk tampil di depan publik agar terampil berbicara dan punya kreativitas khususnya bidang politik.
“Memiliki daya kreativitas yang tinggi dengan ideologi kita untuk menyampaikan pesan-pesan kepartaian kita pada publik dengan cara yang inovatif, cara-cara yang mengedepankan ide segar yang berbeda tapi pesannya sama dan sangat menarik, karena itulah partai memberikan ruang yang besar bagi anak muda,” ujar Daryatmo.
Lebih lanjut Daryatmo mengatakan bahwa angkatan muda saat ini merupakan angkatan yang paling berpendidikan dan berdiri disebuah isu politik sosial. Tak hanya itu, dia juga menyebut anak muda saat ini mampu berdiri diatas ketidakpastian.
“Maka di dalam pelatihan ini diperbanyak aspek-aspek dan keterampilan komunikasi dan ditanamkan hal yang sangat fundamental agar kita tidak kehilangan pijakan dalam respon persoalan-persoalan politik,” katanya. (*)