Puan Maharani : Jangan Bosan Bicarakan Kebhinnekaan dan Persatuan Bangsa

Written By :

Category :

Berita, Daerah, DPR RI, Nasional

Posted On :

Share This :

MAPS :

Jakarta – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan mahasiswa untuk menjunjung nilai Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, nilai yang ditemukan oleh founding fathers Indonesia ini dapat menjadi kunci mengelola keberagaman.

Puan menilai kebinekaan di Indonesia merupakan sumber kekuatan, bukan sumber perpecahan. Ia menyebut topik tentang kebinekaan dan persatuan tak boleh bosan dibicarakan. Sebab, jika hal ini terlupakan bisa menumbuhkan tunas perpecahan.

“Jadi, dalam Bhinneka Tunggal Ika ada rasa sayang terhadap sesama anak bangsa. Kita bisa berbeda suku, beda agama, berbeda pandangan, tetapi kita tetap satu Indonesia,” ungkap Puan dilansir dari laman Antara, Senin (6/3/2023).

Dalam kuliah umum bertema ‘Cinta Tanah Air dan Sayang Terhadap Sesama Anak Bangsa’ di Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan pada Sabtu (4/3), Puan juga mengajak mahasiswa menjadikan rasa cinta Tanah Air dan sayang terhadap sesama anak bangsa sebagai pengabdian.

“Adik-adik sekalian adalah penerus bangsa Indonesia, kalian adalah masa depan Indonesia. Oleh karena itu, jadikanlah rasa cinta Tanah Air dan sayang terhadap sesama anak bangsa sebagai dedication of life kalian, pengabdian kalian,” harapnya.

Menurutnya, rasa cinta Tanah Air dan sayang terhadap sesama anak bangsa dibutuhkan untuk mengembalikan masa kejayaan Indonesia. Sebagaimana diketahui, pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Tanah Air ini pernah menjadi pusat gravitasi perdagangan, ilmu pengetahuan, hingga kebudayaan.

“Inilah yang kita inginkan di masa kini dan masa depan, bahwa Indonesia kembali memasuki mas kejayaan, masa kemajuan. Kita ingin Indonesia menjadi pusat gravitasi peradaban dunia, sumber kemajuan global yang disegani, dihormati, dan menjadi rujukan dunia,” tegasnya.

Adapun salah satu cara mencintai Tanah Air menurut Puan adalah dengan mencintai keragaman. Pasalnya, Indonesia merupakan bangsa yang sangat beragam. Baik suku, budaya, maupun bahasanya.

“Tidak mudah mengelola keberagaman tersebut. Banyak negara di dunia yang kesulitan untuk menerima keberagaman dan kalau sulit untuk menerimanya, maka tentu akan lebih sulit lagi untuk mencintainya,” pungkasnya.

Kendati demikian, Puan meyakini jika semua pihak terutama anak muda mencintai Tanah Air dan sesama anak banga, maka mereka mampu menjadi pemimpin masa depan yang tetap menjaga jati diri dan ragam budaya Indonesia yang selalu dibanggakan.