Semangat Kemanusiaan Ganjar Pranowo

Written By :

Category :

Berita, Daerah, Nasional, Pemilu

Posted On :

Share This :

MAPS :

Jakarta – Jika mencermati dan meneliti berbagai fragmen aktivitas Ganjar Pranowo di media sosial maupun media mainstream, masyarakat Indonesia dapat melihat kekentalan semangat kemanusiaannya. Sosok Capres yang diusung PDI Perjuangan itu, tampil apa adanya. Bersahaja, merakyat, dan tanpa jarak dengan komunitas mana pun.

Hampir tak terlihat kesan dibuat-buat apalagi rekayasa pada setiap momen Ganjar Pranowo bersama siapa pun. Ketika berdialog dengan mahasiswa, misalnya, Ganjar bahkan kadang demikian dekat hingga terkesan tidak ada jarak. Perbincangan berlangsung akrab, dari memberi semangat, menanyakan prestasi, termasuk juga mengungkap hal-hal tak terduga yang menyuntikkan suasana segar penuh keceriaan.

Ketika bersama masyarakat bawah, Ganjar makin memperlihatkan kebersahajaannya. Demikian menyatu, tanpa jarak yang diperlihatkan antara lain dengan menikmati makan bersama, atau berbincang santai riang gembira. Sangat manusiawi seperti kehidupan keseharian.

Suasana informal itu menebar ruang leluasa kepada masyarakat lapisan mana pun untuk menyuarakan aspirasinya. Relasi masyarakat dan Ganjar jauh dari kosmetik politik sehingga segalanya berjalan alamiah. Bukan hal luar biasa jika muncul spontanitas kelakuan masyarakat seperti pernah beredar di media sosial ketika seorang nenek menepuk-nepuk lengan Ganjar Pranowo sambil berceloteh yang membuat siapa pun tertawa.

Di era media sosial seperti sekarang ini, berbagai perilaku rekayasa akan mudah diterka dan diketahui masyarakat. Mereka yang lebih banyak ‘bersandiwara’ pada saatnya akan diketahui masyarakat melalui perilaku dan kebiasaan aslinya.

Banyak informasi bertebaran belakangan ini ketika sosok-sosok yang demikian ambisi untuk menjadi presiden, memaksakan diri bersikap merakyat, santun, ramah dan bersahaja. Namun, karena titik berangkat berbagai perilaku terkesan indah itu bukan dari nurani dan kebiasaan keseharian, pada momen lain terekam media sosial karakter dan watak aslinya. Direkayasa ramah dan sopan ternyata perilaku aslinya arogan dan rendah kepedulian. Jika berjabat tangan saja dengan rakyat tidak mau, apalagi mendengar harapan an aspirasi rakyat.

Masyarakat luas melalui media sosial facebook, instagram, twitter, tiktok, hello dapat melihat secara obyektif perilaku kesehariaan Ganjar Pranowo, yang jauh dari dibuat-buat. Semuanya berproses alami ketika bertemu kalangan manapun.

Jarang sekali berbagai aktivitas Ganjar yang bernuansa seremonial. Jika pun ada biasanya hanya lintasan sesaat sehingga masyarakat jauh dari kesan dijejali berbagai janji-janji kosong memabukkan.

Ganjar seperti Presiden Jokowi, kader PDI Perjuangan lainnya justru lebih banyak mendengar apa persoalan yang dihadapi masyarakat; apa yang menjadi keinginan dan harapan masyarakat. Bukan bersikap seperti “kebanyakan” yang mengumbar janji disertai perilaku mengedepankan ego serta ambisi berlebihan.

Ganjar menyadari bahwa kepemimpinan berdasarkan parameter moral universal merupakan pelimpahan amanah dan kepercayaan dari masyarakat melalui proses mengedepankan sikap rasional, bukan emosional. Masyarakat diajak menilai, bukan diarahkan apalagi dipaksakan melalui berbagai doktrin serta provokasi retorik.

Masyarakat diajak berpikir rasional bukan didoktrin berbagai janji bombastis. Semuanya diharapkan datang dari masyarakat (bottom up) dan bukan dari atas (top down) . Semangat dan gairah untuk melayani rakyat, seperti sering diingatkan Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati, yang senantiasa terus dilakukan Ganjar Pranowo.

Masyarakat Indonesia membutuhkan pemimpin terbuka, apa adanya, bersahaja, dekat dengan rakyat dan siap mendengar, melayani rakyat. (*)